Jumat, 04 Januari 2019

SEJARAH TERBENTUKNYA SATPAM

Sejarah Terbentuknya Satpam
Kepolisian Negara Republik Indonesia menyadari bahwa Polisi tidak mungkin bekerja sendiri dalam menciptakan masyarakat dan lingkungan yang aman dan tertib, hal inilah yang mendorong  terbentuknya satpam di Indonesia. Kapolri (ketika itu dijabat Jenderal Polisi (Purn) Prof. DR. Awaloedin Djamin ) mengeluarkan Surat Keputusan Kapolri; No. SKEP/126/XII/1980 tertanggal 30 Desember 1980 Tentang Pola Pembinaan Satuan Pengamanan.
Selanjutnya, pada 30 Desember 1993, Polri mengukuhkan Jenderal Polisi (Purn) Prof. DR. Awaloedin Djamin menjadi Bapak Satpam dan menetapkan hari lahirnya Satpam Indonesia pada tanggal 30 Desember.
Seiring dengan berjalannya waktu, Satpam dituntut untuk lebih profesional baik dari segi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, prosedur, proses dan SDM nya, maka dikeluarkanlah Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 Tanggal 10 Desember 2007 mengenai Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah.
Pengertian SatpaM
Kalau kita ditanya “Apa itu Satpam?” Maka biasanya dijawab “Satuan Pengamanan” padahal itu adalah kepanjangan dari singkatan Satpam, bukan pengertian Satpam itu sendiri. Yang tepat adalah “Satuan Pengamanan yang selanjutnya disingkat Satpam adalah satuan atau kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi/badan usahauntuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya” (Peraturan Kepala  Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah, BAB I, Pasal 1, Ayat 6).
Mari kita bahas pengertian ini, disini disebutkan “Satuan atau kelompok”, ini berarti seorang Satpam bisa bertugas menempati Pos Penjagaan seorang diri atau berkelompok, kalau berkelompok berarti harus ada yang memimpin, bisa itu Kepala Satpam, Komandan Regu (Danru) atau anggota senior (yang dituakan).
Coba bayangkan sekelompok anak Ayam yang tidak ada induknya, apa yang terjadi? Kacau balau bukan? Itu yang akan terjadi apabila dalam suatu kelompok / regu Satpam tidak ada yang memimpin atau memegang komando.
Sedangkan yang dimaksud dengan kata “Petugas” mengandung arti bahwa Satpam adalah masyarakat biasa yang telah dididik dan dilatih dalam bidang keamanan. Catat ya? Telah dididik dan dilatih! Dimana dididik dan dilatihnya? Dididik dan dilatihnya di Lembaga Pendidikan POLRI atau BUJP yang telah memenuhi syarat. Dari mana Sertifikat Satpamnya? Dari POLDA setempat.
Banyak teman-teman kita yang mengaku petugas keamanan tetapi tidak pernah ikutan pendidikan Satpam Gada Pratama, Gada Madya atau Gada Utama. Sertifikat Satpamnya dari hasil “Nembak”….Dorrr!!! Maka di lapangan Satpam seperti itu akan terkapar karena tidak punya ilmu kesatpaman, dia akan terus dikomplen, pindah dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain.
Kalau kita membawa kendaraan tidak membawa SIM, apa yang akan terjadi? Kena tilang bukan? Tidak bawa/punya SIM tidak boleh mengendarai kendaraan. Sama saja kalau seorang Anggota Satpam bertugas mengamankan area, maka ia harus membawa Kartu Anggota Satpam, dari mana KTA nya? Dari POLDA setempat, bagai mana pengajuannya? Harus melampirkan Sertifikat Satpam. Jadi kalau Sertifikatnya hasil nembak? Tidak bisa mengajukan KTA Satpam karena tidak teregistrasi (terdaftar), kalau tidak punya KTA Satpam? ……. (Silahkan dijawab sendiri).
Perusahaan adalah suatu badan yang melakukan kegiatannya berorientasi komersial yang beroperasi di wilayah Republik Indonesia. Sedangkan Instansi/lembaga Pemerintah adalah organisasi pemerintah selain Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berorientasi pada fungsi pelayanan masyarakat, yang menyelenggarakan Satuan Pengamanan.
Kalau ada anggota Satpam non-organik ditanya dimana bekerja, biasanya akan menjawab di yayasan, padahal itu adalah jawaban yang keliru. Yayasan bergerak dalam bidang sosial, bukan keamanan. Jadi perusahaan apa dong yang bisa mendidik dan menyalurkan Satpam? Perusahaan itu adalah Badan Usaha Jasa Pengamanan yang selanjutnya disingkat BUJP. BUJP adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang penyediaan tenaga pengamanan, pelatihan keamanan, kawal angkut uang/barang berharga, konsultasi keamanan, penerapan peralatan keamanan, dan penyediaan satwa untuk pengamanan. Sekali lagi catat, ya? Perusahaan yang berbentuk “PT” bukan yayasan, koperasi, CV, Ormas, LSM, Perguruan Beladiri, dll.
Anggota Satpam bertugas untuk melaksanakan pengamanan, artinya membuat area menjadi aman. Apa artinya aman itu sendiri?….. TKA? ……………..kondusif?…. kondusif itu keadaan yang seperti apa?…………..(hening……….tiiiiiiiiiiing…………..)
Supaya kita bisa berhasil mencapai suatu tujuan, kita harus tahu dulu apa tujuannya? Sama dengan pelaksanaan pengamanan, kita harus tahu dulu apa itu aman. Aman adalah suatu keadaan yang BEBAS DARI GANGGUAN, BEBAS DARI ANCAMAN DAN BEBAS DARI RESIKO.
Gangguan dan ancaman bisa berasal dari mana saja? Gangguan dan ancaman bisa berasal dari dalam dan luar area. Dari dalam seperti : penggelapan (Pencurian oleh karyawan, penghilangan, korupsi, dll), sabotase (perusakan, dll), penggunaan asset tanpa hak, dll. Dari luar seperti pencurian, perampokan, perampasan, premanisme, penyerobotan, demo massa, kerusuhan, dll.
Resiko apa saja yang bisa terjadi di tempat kerja? Yaitu resiko kecelakaan, keadaan darurat, bencana alam, dll.
Dimana kita melaksanakan pengamanan? Kita melaksanakan pengamanan di Pos Jaga atau tempat kerja, apa yang dimaksud dengan tempat kerja?……Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana kegiatan usaha dan fungsi pelayanan publik berlangsung serta terdapat sumber-sumber ancaman dan gangguan keamanan baik fisik maupun non fisik di dalam wilayah negara Republik Indonesia.
Apa yang di maksud dengan “Swakarsa”? “Swa” artinya “Sendiri” dan “Karsa” artinya “kehendak”. Jadi yang dimaksud dengan “swakarsa” adalah keinginan (kemauan) sendiri yg timbul tanpa dorongan (paksaan) dari orang / lembaga lain. Siapa yang memiliki “Swakarsa-nya”? Yang berkehendaknya adalah pemilik / manajemen di perusahaan / lembaga / lokasi yang kita jaga supaya areanya menjadi aman dan tertib.
Kenapa Satpam hanya bisa menjalankan fungsinya sebagai pengaman dan penertib di lingkungan kerja nya saja? karena Satpam mengemban tugas kepolisian terbatas baik secara area kerja maupun kewenangannya.
Tugas Pokok Satpam
Maksud dari “Tugas Pokok” adalah :
  • Suatu kewajiban yang harus dikerjakan
  • Pekerjaan yang merupakan tanggungjawab
  • Perintah untuk berbuat atau melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan.
Jadi Tugas Pokok-nya Satpam adalah “Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan/tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personel, informasi dan pengamanan teknis lainnya” (Perkapolri No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 1).
Menyelenggarakan mengandung arti :
  1. Mengurus dan mengusahakan sesuatu (seperti memelihara, memiara, merawat).
  2. Melakukan atau melaksanakan (perintah, peraturan, rencana).
  3. Menunaikan atau menyampaikan (maksud, tugas kewajiban).
  4. Mengurus dan memperhatikan (kepentingan, usaha, perkara).
  5. Mengadakan, mengatur, dan mengurus (pesta, pertunjukan, pameran, dsb).
Pengamanan Fisik adalah segala usaha dan kegiatan  untuk mencegah / mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban lingkungan suatu instansi / proyek / badan usaha secara fisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan perondaan serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing instansi / proyek / badan usaha yang bersangkutan.
Objek yang diamankan-ditertibkan pada saat pengamanan fisik, adalah :
  1. Asset : Benda bergerak – benda tidak bergerak, gedung, harta benda, dll.
  2. Personil : Klien, Atasan, manajemen, Nasabah, Konsumen, Supplier, Pengunjung, Tamu, Rekan, dll.
  3. Informasi : No Tlp pribadi staff, keberadaan staff, proses produksi, kekuatan pengamanan, data-data perusahaan, dll.
Kita telah belajar mengenai apa yang dimaksud dengan “Aman”, sekarang kita pelajari apa yang dimaksud dengan “Tertib”. Yang dimaksud dengan tertib adalah :
  • Teratur, menurut aturan, rapi.
  • Sopan, dengan sepatutnya.
  • Aturan, peraturan yang baik.
Fungsi Satpam
Apa yang dimaksud dengan Fungsi? Fungsi berarti :
  • Manfaat
  • Kegunaan
Jadi apa manfaat atau Kegunaan Satpam? Kegunaan atau Fungsi Satpam adalah “Melindungi dan mengayomi lingkungan/tempat kerjanya dari setiap gangguan keamanan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan kerjanya”. (Perkapolri No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 2).
Yang dimaksud dengan melindungi adalah : menjaga atau menyelamatkan supaya terhindar dari ancaman, gangguan dan marabahaya. Sedangkan yang dimaksud dengan mengayomi adalah memelihara atau memayungi.
Untuk lebih jelasnya, “Melindungi adalah upaya fisik” sedangkan “Mengayomi” adalah, seorang Satpam harus mampu memberikan rasa aman bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Untuk bisa menegakan peraturan dan tata tertib, seorang Satpam harus memiliki Sikap  dan Tampang Satpam yang baik.
Peranan Satpam
Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas, Satpam berperan sebagai:
  1. unsur pembantu pimpinan organisasi, perusahaan dan/atau instansi/ lembaga pemerintah, pengguna Satpam di bidang pembinaan keamanan dan ketertiban lingkungan/tempat kerjanya;
  2. unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security awareness) di lingkungan/tempat kerjanya.( Perkapolri No 24 Tahun 2007, BAB III, Pasal 6, Ayat 2).
Yang dimaksud dengan “pembinaan” adalah segala usaha, kegiatan dan pekerjaan untuk membimbing, mendorong, mengarahkan, menggerakan termasuk kegiatan koordinasi, untuk ikut serta secara aktif menciptakan, memelihara dan meningkatkan ketertiban dan keamanan bagi diri dan lingkungan kerjanya.
Untuk menegakan peraturan perundang-undangan serta menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan (security mindedness dan security awareness), seorang anggota Satpam pertama-tama harus tunduk dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan (Termasuk peraturan Lalu lintas).
Di dalam melaksanakan tugasnya, Satpam memiliki kewenangan untuk penegakan peraturan dan tata tertib karena Satpam merupakan pembantu pimpinan.

Jumat, 28 Desember 2018

INTROGASI KEJADIAN

INTROGASI KEJADIAN
untuk mengetahui dan menindak lanjuti perkara-perkara kejadian yang terjadi di lingkungan atau kejadian tersebut terjadi pada karyawan, maka harus di lakukan Introgasi saksi-saksi, pelaku, korban tersebut guna mendapatkan keterangan mengenai perkara tersebut.
Pertanyaan-pertanyaan inti….SI ADI DE MEN BA TU
Siapa…………………….?
Ada dimana…………….?
Ada siapa……………….?
Dengan siapa.…..……...?
Menggunakan apa……..?
Mengapa………………..?
Bagaimana………………?
Waktu……………………?
Perluas kalimat-kalimat tersebut diatas guna mendapat keterangan yang diperlukan pada saat Introgasi.

PERKAP 11 TAHUN 2007


Dijelaskan dalam PERKAP 11 tahun 2007 itu, bahwa satpam yang ingin menggunakan senjata api memiliki syarat-syarat dan prosedur yang cukup ketat seperti di bawah ini.
Inilah prosedur satpam bisa menggunakan senjata api yang telah dijabarkan dalam PERKAP 11 Tahun 2007.
A.pemohon mengajukan permohonan rekomendasi izin pembelian kepada Kepala Kepolisian Daerah melalui Direktur Intelijen Keamanan dengan melampirkan:
surat permohonan;identitas Senjata Api Nonorganik TNI/Polri, amunisi, peralatan keamanan yang dimohon;data anggota Polsus/PPNS/Satpam;data lokasi proyek/objek yang dikelola dengan menjelaskan ancaman yang dihadapi;data senjata api yang sudah dimiliki;rencana pendistribusian/tempat/objek penggunaan;foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab;surat keterangan catatan kepolisian penanggung jawab; danrekomendasi dari:
a) instansi pusat setingkat Dirjen/Direktur Utama (Dirut), untuk Polsus/PPNS;
b) Dirut perusahaan, untuk Satpam;
c) kepala daerah provinsi/kabupaten dan kota, untuk Satpol PP; atau
d) Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, bagi Satpam yang bertugas di kedutaan.
B. Kepolisian Daerah/Kepolisian Resor/Kepolisian Sektor melakukan pengecekan lapangan terhadap kebenaran identitas pemohon, jenis Senjata Api Nonorganik, Amunisi dan/atau Peralatan Keamanan dan membuat berita acara hasil pengecekan;
setelah memenuhi persyaratan, Kepala Kepolisian Daerah dapat menerbitkan rekomendasi.pemohon mengajukan surat permohonan izin pembelian kepada Kapolri melalui Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan rekomendasi dari Kepolisian Daerah; danBadan Intelijen Keamanan Polri melakukan penelitian terhadap dokumen persyaratan dan menerbitkan izin setelah memenuhi persyaratan.
Sementara standardisasi jenis senjata api untuk satpam sebagai berikut:
Satpam dari instansi/kementerian/lembaga:
a) senjata api bahu jenis senapan kaliber .22 dan 12 GA;
b) senjata api genggam jenis pistol/revolver kaliber .32, 25 dan .22;
c) senjata peluru karet jenis senapan kaliber 9 mm;
d) senjata peluru karet jenis pistol/revolver kaliber 9 mm;
e) senjata peluru gas;
f) senjata semprotan gas; dan/atau
g) alat kejut listrik.
Satpam dari BUJP:
a) senjata peluru karet jenis senapan kaliber 9 mm;
b) senjata peluru karet jenis pistol/revolver kaliber 9 mm;
c) senjata peluru gas;
d) senjata semprotan gas; dan/atau
e) alat kejut listrik.

PROSEDUR BODY CHECK

PROSEDUR BODY CHECK :
1. Anggota SATPAM harus mengetahui tujuan dilaksanakannya body check.
2. Anggota SATPAM harus mengetahui secara pasti barang – barang yang tidak boleh dibawa keluar dari area perusahan.
3. Body check dilaksanakan di pintu body check.
4. Setiap karyawan yang keluar-masuk pintu wajib diperiksa.
5. Body check dimulai dari sekitar area lengan, samping pinggang, depan dan belakang pinggang menuju ke area paha luar dan paha dalam.
6. Apabila anggota SATPAM menemukan hal – hal yang mencurigakan, angota berhak untuk meminta karyawan menunjukan barang yang dibawanya.
7. Anggota SATPAM dapat menahan karyawan ybs apabila ternyata karyawan ybs tidak bisa menunjukan ijin untuk membawa barang tersebut.
8. Anggota SATPAM diwajibkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan membuat Berita Acara Pemeriksaan sebagai bahan laporan dan meminta petunjuk kepada user / klien.
9. Body check harus dilaksanaan secara beretika dan tegas serta mengedepankan prinsip kesopanan.
DEMIKIAN UNTUK MENJADI PERHATIAN.
813.

Kamis, 27 Desember 2018

LAMBANG SATPAM

LAMBANG SATPAM
1.Tameng/ Perisai
SATPAM merupakan perisai atau pelindung dari setiap ancaman/gangguan baik yang berasal dari luar maupun dalam perusahaan.
2.Pentungan/ Gada
melambangkan kesiap siagaan dan disiplin yang tinggi anggota SATPAM dalam menjalankan tugasnya.
3.Nyala Api
melambangkan semangat yang berkobar-kobar dan pantang menyerah anggota SATPAM dalam menjalankan tugasnya.
4.Padi dan Kapas
melambangkan kesejahteraan sebagai tujuan akhir dari tugas pengamanan.

MONOGRAM SATPAM


Monogram SATPAM :
1.Garis Lingkaran.
melambangkan kebulatan tekad anggota SATPAM dalam menjalankan tugasnya.
2.Kelopak Bunga.
melambangkan ketulusan dan pengabdian anggota SATPAM dalam menjalankan tugasnya.